Karet sintetis adalah bahan buatan manusia yang meniru sifat-sifat karet alam, menawarkan berbagai aplikasi karena daya tahan, elastisitas, dan resistensi terhadap berbagai faktor lingkungan. Ini diproduksi melalui polimerisasi monomer seperti butadiene, isoprene, atau styrene, dan dapat disesuaikan untuk memenuhi persyaratan kinerja tertentu. Karet sintetis banyak digunakan dalam industri otomotif, terutama untuk produksi ban, ikat pinggang, selang, dan segel, di mana ketahanannya terhadap abrasi, panas, dan pelapukan sangat penting. Fleksibilitas dan kemampuan material untuk kembali ke bentuk aslinya setelah peregangan membuatnya ideal untuk aplikasi yang membutuhkan penyerapan kejut dan peredam getaran. Karet sintetis juga digunakan dalam pembuatan alas kaki, peralatan olahraga, dan produk industri seperti sabuk dan gasket konveyor. Selain itu, digunakan di industri konstruksi untuk waterproofing, bahan atap, dan aplikasi penyegelan. Salah satu keunggulan utama karet sintetis dibandingkan karet alam adalah kemampuannya untuk diproduksi dalam jumlah besar dengan kualitas yang konsisten, menjadikannya bahan yang dapat diandalkan untuk produksi massal. Namun, produksi karet sintetis tergantung pada bahan baku berbasis minyak bumi, dan dampak lingkungannya telah menyebabkan penelitian berkelanjutan menjadi alternatif yang lebih berkelanjutan dan metode daur ulang. Terlepas dari kekhawatiran ini, karet sintetis tetap menjadi bahan penting di berbagai industri karena keserbagunaan, daya tahan, dan kemampuannya untuk direkayasa untuk karakteristik kinerja tertentu.